Senin, 19 November 2012

HEAD INJURY


HEAD INJURY
A.      Pengertian
cedera kepala (Head injury) adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala.

B.      Etiologi
Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.
Kecelakaan saat olahraga
Cedera akibat kekerasan.

C.      Klasifikasi Head Injury
·         Klasifikasi cedera kepala berdasarkan Nilai Skala Glasgow (GCS):           
1.       Cedera Kepala Ringan
2.       Cedera Kepala Sedang
3.       Cedera Kepala Berat
·         Klasifikasi Cedera kepala menurut patofisiologinya dibagi menjadi dua :
1.       Cedera Kepala Primer           
2.       Cedera Kepala Sekunder

D.      Proses-proses fisiologi yang abnormal:
o   Kejang-kejang
o   Gangguan saluran nafas
o   Tekanan intrakranial meningkat

E.       Perdarahan yang sering ditemukan:
·         Epidural hematom
·         Subdural hematoma
·         Perdarahan intraserebral
·         Perdarahan subarachnoid:

Asuhan Keperawatan Pasien Head injury
 PENGKAJIAN
  1. Breathing
  2. Blood:
  3. Brain
  4. Blader
  5. Bowel
  6. Bone
Diagnosa Keperawatan
·         Perubahan perfusi jaringan serebral b.d penghentian aliran darah (hemoragi, hematoma); edema cerebral; penurunan TD sistemik/hipoksia (hipovolemia, disritmia jantung)
·         Resiko tinggi pola napas tidak efektif b.d kerusakan neurovaskuler (cedera pada pusat pernapasan otak). Kerusakan persepsi atau kognitif. Obstruksi trakeobronkhial.
·         Perubahan persepsi sensori b. d perubahan transmisi dan/atau integrasi (trauma atau defisit neurologis).
·         Perubahan proses pikir b. d perubahan fisiologis; konflik psikologis.
·         Kerusakan mobilitas fisik b. d kerusakan persepsi atau kognitif. Penurunan kekuatan/tahanan. Terapi pembatasan /kewaspadaan keamanan, misal: tirah baring, imobilisasi.
·         Resiko tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur invasif. Penurunan kerja silia, stasis cairan tubuh. Kekurangan nutrisi. Respon inflamasi tertekan (penggunaan steroid). Perubahan integritas sistem tertutup (kebocoran CSS)
·         Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d perubahan kemampuan untuk mencerna nutrien (penurunan tingkat kesadaran). Kelemahan otot yang diperlukan untuk mengunyah, menelan. Status hipermetabolik.
·         Perubahan proses keluarga b. d transisi dan krisis situasional. Ketidak pastian tentang hasil/harapan.
·         Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b. d kurang pemajanan, tidak mengenal informasi. Kurang mengingat/keterbatasan kognitif.
Rencana Tindakan Keperawatan Pasien Cedera Kepala
·         Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penghentian aliran darah (hemoragi, hematoma); edema cerebral; penurunan TD sistemik/hipoksia (hipovolemia, disritmia jantung)
·         Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler (cedera pada pusat pernapasan otak). Kerusakan persepsi atau kognitif. Obstruksi trakeobronkhial.
·         Resiko tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur invasif. Penurunan kerja silia, stasis cairan tubuh. Kekurangan nutrisi. Respon inflamasi tertekan (penggunaan steroid).
Evaluasi
·         Pasien akan mempertahankan kesadaran biasa/perbaikan, dan fungsi mototik/sensori
·         Pasien akan mempertahankan pola pernapasan normal/efektif, bebas sianosis, dengan GDA batas normal pasien
·         Asien akan mempertahankan/meninkatkan kekuatan dan funsi bagian tubuh yang sakit atau kompensasi
·         Pasien bebas tanda-tanda infeksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar