IMUNISASI
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan
sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh
dapat resisten terhadap penyakit tertentu. (Proverawati, 2010)
Imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan
pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. (Alimul, 2009)
TUJUAN IMUNISASI
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit
yang sering berjangkit. (Proverawati, 2010)
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
(Alimul, 2009)
JENIS VAKSIN LIMA IMUNISASI LENGKAP
BCG (Bacille
Calmette Guerin)
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC, Vaksin BCG merupakan vaksin
yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.
Frekuensi
pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejak lahir sebelum umur 3 bulan. Vaksin
BCG diberikan melalui intradermal/intracutan. Efek samping pemberian imunisasi
BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan
reaksi panas.
HEPATITIS B
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. kandungan vaksin ini
adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis B
adalah 3 dosis. Imunisasi hepatitis ini diberikan melalui intramuscular.
POLIO
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomelitis yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4 dosis. Imunisasi polio
diberikan melalui oral.
DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah
dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti
(toksoid).
Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah 3
dosis. Pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap
pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat
anti. Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Imunisasi
DPT diberikan melalui intramuscular.
Pemberian DPT dapat berefek samping ringan
ataupun berat. Efek ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat
penyuntikan, dan demam. Efek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan
kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, encephalopathy, dan
syok.
Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk
penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi
pemberian imunisasi campak adalah 1 dosis. Imunisasi campak diberikan melalui
subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya ruam pada
tempat suntikan dan panas. (Alimul, 2009)
Jenis Imunisasi
1.
Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang
telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan
memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi
tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi
polio dan campak.
• Imunisasi Aktif Alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara
otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit.
• Imunisasi Aktif Buatan
kekebalan tubuh yang didapat dari
vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit
2.
Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah
antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir di mana bayi
tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta
selama masa kandungan.
• Imunisasi Pasif Alamiah
antibody
yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua
kandung langsung ketika berada dalam kandungan..
• Imunisasi Pasif Buatan
kekebalan
tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.
Efek
Samping
·
Imunisasi
kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan
bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi
yaitu,
·
BCG :
setelah dua minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan.
·
DPT :
kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan
imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu dua hari.
·
Campak :
anak mungkin biasa panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 - 10 hari sesudah
penyuntikan.
·
TETANUS TOXOID:
Efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada
Tekhnik Pemberian
·
Vaksin BCG
diberikan secara IC ( Intra
Cutan) melalui epidermis ke dalam dermis, 10 – 20 derajat
·
Vaksin DPT dan Hepatitis
diberikan secara IM(Intra
Muscular), 90 derajat
permukaan
·
Vaksin Polio
diberikan secara oral sebanyak 2
tetes
·
Vaksin Campak
diberikan secara SC (Sub Cutan),
45 – 90 derajat
Jadwal imunisasi anak biasanya menjadi waktu yang membuat Bunda deg-degan. Bunda mungkin takut si kecil akan menangis saat mendapatkan suntikan imunisasi atau menjadi rewel karena efek yang ditimbulkan setelahnya. Namun, hal ini wajar kok, Bunda. Yang terpenting adalah menyiapkan kesehatan si kecil dan kesiapan Bunda agar tetap tenang sebelum dan setelah imunisasi.
BalasHapus