Rabu, 21 November 2012

imun1, ARDIAN ADHIWJAYA, IMUNISASI


IMUNISASI

PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. (Proverawati, 2010)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. (Alimul, 2009)
TUJUAN IMUNISASI
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. (Proverawati, 2010)
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. (Alimul, 2009)

JENIS VAKSIN LIMA IMUNISASI LENGKAP
BCG (Bacille Calmette Guerin)
Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC, Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. 
Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 dosis sejak lahir sebelum umur 3 bulan. Vaksin BCG diberikan melalui intradermal/intracutan. Efek samping pemberian imunisasi BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas.
HEPATITIS B
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis B adalah 3 dosis. Imunisasi hepatitis ini diberikan melalui intramuscular.
POLIO
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4 dosis. Imunisasi polio diberikan melalui oral.
DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). 
Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah 3 dosis. Pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti. Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Imunisasi DPT diberikan melalui intramuscular. 
Pemberian DPT dapat berefek samping ringan ataupun berat. Efek ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam. Efek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, encephalopathy, dan syok.
Campak
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah 1 dosis. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas. (Alimul, 2009)

Jenis Imunisasi
1.       Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio dan campak.
       Imunisasi Aktif Alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit.
        Imunisasi Aktif Buatan
kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit

2.       Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir di mana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan.
       Imunisasi Pasif Alamiah
antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan..
        Imunisasi Pasif Buatan
kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.

Efek Samping
·         Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi yaitu,
·         BCG : setelah dua minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan.
·         DPT : kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu dua hari.
·         Campak : anak mungkin biasa panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 - 10 hari sesudah penyuntikan.
·         TETANUS TOXOID: Efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada

Tekhnik Pemberian
·         Vaksin BCG
                diberikan secara IC ( Intra Cutan) melalui epidermis ke dalam dermis, 10 – 20 derajat
·         Vaksin DPT dan Hepatitis
                diberikan secara IM(Intra Muscular), 90 derajat permukaan
·         Vaksin Polio
                diberikan secara oral sebanyak 2 tetes
·         Vaksin Campak
                diberikan secara SC (Sub Cutan), 45 – 90 derajat

1 komentar:

  1. Jadwal imunisasi anak biasanya menjadi waktu yang membuat Bunda deg-degan. Bunda mungkin takut si kecil akan menangis saat mendapatkan suntikan imunisasi atau menjadi rewel karena efek yang ditimbulkan setelahnya. Namun, hal ini wajar kok, Bunda. Yang terpenting adalah menyiapkan kesehatan si kecil dan kesiapan Bunda agar tetap tenang sebelum dan setelah imunisasi.

    BalasHapus