Senin, 19 November 2012

NEUROBEHAVIOUR (STROKE)


ASKEP SISTEM NEUROBEHAVIOUR I
PENGERTIAN
Stroke adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh berhentinya suplay darah ke bagian otak, biasanya merupakan akumulasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun
EPIDEMIOLOGI
·         Kejadian stroke meningkat dengan bertambahnya usia. Makin tinggi usia, makin banyak kemungkinannya untuk terserang stroke.
·         angka kejadian (insiden) stroke adalah 200 per 100.000 penduduk setiap tahun
·         dipilah menurut usia maka angka ini menjadi sebagai berikut :
§  pada kelompok usia 35-44 tahun, insidennya ialah 0,2 per seribu.
§  Pada kelompok usia 45-54 tahun, 0.7 per seribu.
§  Pada Kelompok usia 55-64 tahun, 1,8 per seribu.
§  Pada kelompok Usia 65-74 tahun 2,7 per seribu.
§  Pada kelompok Usia 75-84 tahun 10,4 per seribu
§  Pada kelompok usia 85 tahun keatas 13,9 per seribu.
§  Ditaksir bahwa dari 1000 orang yang berusia 55-64 tahun, dalam setahun 1,8 orang atau kira-kira 2 orang mendapat stroke
ETIOLOGI
·         Trombosit stroke yang disebabkan oleh bekuan darah di dalam pembuluh darah otak.
·         Embolisme serebral yang disebabkan oleh bekuan darah atau material lain ke otak dari bagian tubuh lain.
·         Iskemia penurunan aliran darah ke otak terutama karena kontriksi pada arteri yang mensuplai darah ke otak tidak stabil.
·         Hematology, serebral pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke jaringan ruang sekitar otak.
FAKTOR RESIKO STROKE
·         Hipertensi
Pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak, timbul perdarahan otak dan aliran darah otak terganggu dan sel – sel otak akan mengalami kematian
·         Diabetes Melitus
Menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar, akan menyempitkan diameter pembuluh darahsehingga akan mengganggu kelancaran aliran keotak, yang pada akhirnya akan menyebabkan infark sel – sel otak
·         Penyakit Jantung
Akan meninmbulkan hambatan / sumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepas gumalan darah atau sel – sel / jaringan yang telah mati ke dalam aliran darah
·         Gangguan Aliran Darah Otak Sepintas
Hemiparesis, disartria kelumpuhan otot – otot mulut atau pipi, kebutaan mendadak, hemiparestesi dan afasia
·         Hiperkolesterolemi
Menebalnya dinding pembuluh darah yang kemudian diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah
·         Infeksi
Tuberkolosis, malaria, lues (sifilis) leptospirosis, dan cacing
·         Obesitas
·         Merokok
·         Kelainan Pembuluh Darah Otak
Pembuluh darah otak yang tidak normal di mana suatu saat akan pecah dan menimbulkan perdarahan
ANATOMI FISIOLOGI
Anatomi fisiologi sistem persyarafan (otak)
Penjelasan:
1. Otak
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh ± 100 triliun neuron-neuron terdiri dari 4 bagian besar yaitu serebrum (otak besar), sereblum (otak kecil), brain (batang otak), dan diense falon. (Satya negara, 1998) 
2. Sirkulasi darah otak
Otak menerima 17% (darah jantung dan menggunakan 20% konsumsi O2 total manusia untuk metabolisme aerobiknya). Otak diperdarai oleh dua arteri yaitu karotis intern dan arteri vertebralis, dalam rongga kranium. Keempat ini saling berhubungan (sistem anatomi sirkulasi).
TANDA DAN GEJALA
Defesit apang Penglihatan
·         Homonimus Hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan). Tidak menyadari orang atau obyek di tempat kehilangan, penglihatan, mengabaikan salah satu sisi tubuh, kesulitan menilai jarak
·         Kehilangan Penglihatan Perifer. Kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas objek
·         Diplopia, penglihatan ganda
Defisit Motorik
·         Hemiparesis. Kelemahan pada wajah, lengang dan kaki pada sisi yang sama. Paralisis wajah karena lesi pada hemisfer yang berlawanan
·         Ataksia. Berjalan tidak mantap, tegak. Tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri yang luas
·         Disartria. Kesulitan dalam membentuk kata
·         Disfagia. Kesulitan dalam menelan
Defisit Verbal
·         Afasia Ekspresif. Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami, mungkin mampu bicara dalam respons kata tunggal
·         Afasia Reseptif. Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tidak masuk akal
·         Afasia Global. Kombinasi baik afasia ekpresif dan reseptif
Defisit Kognitif
·         Penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang perhatian, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi, alasan abstrak buruk dan perubahan penilaian
Defisit Emosional
·         Penderita akan mengalami kehilangan kontrol  diri, labilitas emosional, penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stres, depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah, serta perasaan isolasi

JENIS STROKE
                Dalam Nationan Stroke Association-USA (NSA) menjelaskan bahwa stroke dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a)      Stroke iskemik (Ischemic Stroke)
b)      Stroke karena perdarahan mendadak atau stroke hemoragi
                Lebih kurang 82% dari stroke adalah iskemik, meskipun lebih jarang terjadi, srtoke karena perdarahan lebih bahaya.
PATOFISIOLOGI
·         Otak sangat bergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen. Bila terjadi anoksia seperti halnya  yang terjadi pada CVA, metabolisme di otak segera mengalami perubahan, kematian sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 sampai 10 menit. Tiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi otak akan menimbulkan hipoksia atau anoksia. Hipoksia menyebabkan iskemik otak. Iskemik otak dalam waktu lama menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak yang disertai dengan edema oleh karena yang dialiri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen, serta peningkatan karbon dioksida dan asam laktat.
KOMPLIKASI
·         Paralisis (kehilangan fungsi saraf)
·         Kesukaran bercakap atau aphasia
·         Kesukaran menelan
·         Gangguan memori dan kesukaran memahami
·         Kesakitan – kesakitan pada bahagian yang lumpuh dan dikesan oleh otak
·         Depressed (penuruanan kekuatan atau aktivitas)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
·         Keluhan Utama
·         Lokasi Keluhan Utama
·         Sifat Keluhan Utama dan Lamanya Keluhan
·         Faktor – Faktor Yang Memperberat Keluhan
Pemeriksaan Spesifik
·         Pemeriksaan Tingkat Kesadaran (GCS)
·         Tes Kekuatan Otot
·         Tes Kordinasi Gerakan
·         Tes Fungsi Saraf Cranial

PEMERIKSAAN PENUNJANG
*      Angiografi serebral: Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik.
Ex: Perdarahan atau obstruksi arteri adanya titik oklusi atau ruptur.
*      CT Scan: Memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.
*      Fungsi Lumbal: Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombus emboli serebral dan TIA.
*      MRI: Menunjukkan darah yang mengalami infark, hemoragik, malfarmasi arteriovena (MAV).
*      Ultrasonogravi doppler: Mengidentivikasi penyakit arteriovena.
*      EEG: Mengidentifikasi masalah pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
*      Sinar X tengkorak: Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan dari masa yang meluas.
MASALAH KEPERAWATAN
  1. Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intracerebral.
  2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia.
  3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan.
  4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak.
  5. Gangguan eliminasi alvi(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat.
  1. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan.
  2. Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan hemiparese/hemiplegic.
  3. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama.
  4. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batuk dan menelan.
  5. Gangguan eliminasi uri (inkontinensia uri) yang berhubungan dengan lesi pada upper motor neuron.
2. EDUCATOR
  1. Health Education (He) Stroke
  2. Pencegahan Primer dan Sekunder Stroke
  3. Perawatan Mandiri Bagi Perubahan Pola Yang Bersifat Permanen
Pencegahan
a.    Pencegahan primer
  1. Kampanye nasional terintegrasi.
  2. Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke ;
Ø  Menghindari rokok, stress mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.
Ø  Mengurangi kolesterol dan lemak dalam makanan.
Ø  Mengendalikan hipertensi, DM, penyakit jantung dan penyakit vascular lainnya.
Ø  Menganjurkan konsumsi gizi seimbang dan olahraga teratur.
b.      Pencegahan sekunder
  1. Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko.
  2. Melibatkan peran keluarga seoptimal mungkin.
  3. Obat-obatan yang digunakan.
  4. Tindakan invasive.
3. CASE MANAGEMENT
·         Perbaikan perfusi otak secara bertahap
·         Perbaikan mobilitas
·         Menghindari nyeri
·         Pencapaian perawatan diri
·         Perbaikan proses pikir
·         Pencapaian beberapa bentuk komunikasi
·         Pemeliharaan integritas kulit
·         Perbaikan fungsi keluarga
·         Tidak adanya komplikasi
4. RESEARCHER
Mampu mencari dan menggunakan minimal 2 jurnal penelitian mutakhir untuk pengelolaan pasien dengan masalah stroke
Mampu mengidentifikasi minimal 2 masalah utama yang memerlukan tindak lanjut penelitian berkaitan dengan keperawatan klien dengan stroke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar