Selasa, 20 November 2012

respirasi1, MARAYAM,S.KEP.,NS, Patofiologi Sistem Respirasi


Patofiologi Sistem Respirasi
Pengertian
ü  Patofisiologi       : Patologi Dan Fisiologi
ü  Patologi                                : Ilmu Atau Bidang Ilmu Tentang Penyakit (Abnormal)
ü  Fisiologi                                : Fungsi Benda Hidup, Sifat   Fisik Dan Kimia Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Gerak/Kelangsungan Hidup
ü  Patofisiologi       : Membahas Aspek Dinamis Dan Proses Penyakit
istilah
Normal                 : parameter pengukuran yang diterapkan pada satu individu atau sekelompok individu yang memiliki semacam nilai rata2 yang dianggap normal
Penyakit              : perubahan dalam individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka diubah diluar batas normal.
Perkembangan penyakit
Etiologi : penetapan sebab atau alasan fenomena
Patogenesis       : perkembangan atau evolusi penyakit
Manifestasi penyakit     : sejumlah perubahan dalam proses biologis yang dapat dideteksi oleh analisa lab ataupun oleh manusia
Gejala   : subjek
Tanda    : penyimpangan yang dapat diamati pengamat
Lesi        : perubahan struktur yang dapat ditunjukkan
Sequel  : akibat dari penyakit
Komplikasi penyakit        : proses baru atau proses terpisah akibat sekunder karea perubahan yang dihasilkan oleh keadaan aslinya
Patofisiologi sistem pernapasan
·         Fungsi respirasi
·         Konsep fisiologisnya
o   Ventilasi
o   Difusi
o   Transportasi
Tanda dan gejala penyakit pada sistem respirasi
  1. Batuk
ü  Merupakan refleks protektif yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkial.
ü  Perangsangan terhadap n.vagus               m.o
ü  Mekanisme pembersihan saluran napas bagian bawah.
ü  Oleh rangsangan mekanik, kimia, dan peradangan.
               
2.       Sputum
Ø  Normal : 100 ml
Ø  Transfortasi oleh silia          faring
Ø  Produksi mukus berlebihan : menumpuk                                          
                                                                Perangsangan membran mukosa
Ø  Berbau busuk    : abses paru/bronkiektasis
  
.
o   Sputum dari tenggorokan : sinus
o   Sputum yang banyak        abses paru
o   Sputum + dan lama : bronkhitis kronik atau bronkiektaksis
o   Warna sputum

3.       Hemoptisis / batuk darah
Batuk darah atau sputum yang bercampur darah
Penyebab :Karsinoma brongkogenik, infark paru, bronkiektasis,  dan abses paru.
Pastikan sumbernya
4.       dispnea
o   Perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama penyakit kardiopulmonar.
o   Penyakit kardivaskular, emboli paru, penyakit intestinal atau alveolar, gangguan dinding dada atau otot-otot, penyakit obstruktif paru, kecemasan.
o   Dibagi menjadi 5 tingkatan
                 
5.       Nyeri Dada

o   Pleuritis
o   Nyeri teriris-iris dan tajam diperberat dengan batuk, bersin, dan napas dalam.
o   Harus dibedakan dengan : nyeri iskemia miokardial, perikarditis, kostokondrosis, dan herpes zoster.

6.       Jari Tabuh
o   Perubahan bentuk ujung jari tangan dan kaki yang khas sehingga tampak menggebung.
o   Karsinoma brokogenik, bronkiektasis, abses, dan tuberkulosis paru.
Tanda pertukaran gas yang tidak adekuat
  1. Sianosis
  2. Hipoksemia dan hipoksia
  3. Hiperkapnia
Penyakit paru-paru obstruksi
  1. Penyakit paru-paru obstruksi menahun (PPOM)
o   Sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran udara
o   Bronkitis kronik, emfisema paru, asma bronkial

Asma
o   Trbagi atas 3: ekstrinsik (alergi), intrisik (idiopatik), gabungan keduanya.
o   Kesulitan bernapas pada saat ekspirasi
o   Inspirasi : percabangan trakeobronkial melebar dan memanjang.
o   Ekspirasi : memanjang, mengi, hiperinflasi progresif paru
o   Sifatnya intermiten

Bronkitis kronik
o   Hipertrofi kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel goblet, dengan infiltrasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus  à  peningkatan mukus. 
o   Ditandai dengan batuk kronik, pembentukan sputum>3 bulan, sekurang-kurangnya 2 tahun berturut turut.
o   Sering ditemukan bersama dengan enfisema.
o   Faktor Utama : Polusi dan rokok
Emfisema
o   Perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai dengan pembesaran alveolus dan duktus alveolaris serta destruksi dinding alveolar
o   Terbagi atas:
                Emfisema sentrilobar (CLE)
                Menyerang Bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris.
                Dinding berulang, membesar, bergabung menjadi mula2 dari atas paru     menyebar tdk rata.
o   Emfisema panlobar (PLE/panasinar)
o   Alveolus yang terletak distal dari bronkiolus terminalis mengalami pembesaran serta kerusakan secara merata, mengenai bagian asinus yang sentral maupun perifer.
o   Tersebar merata di seluruh paru, meskipun bagian2 basal cenderung lebih parah.

Penyakit paru-paru restriktif
o   Ditandai dengan kekakuan paru, toraks dan keduanya, penurunan compliance dan semua volume paru.
o   Hipoventilasi alveolar dan ketidakmampuan mempertahankan tekanan gas normal
o   Terbagi atas: gangguan ekstrapulmonar, penyakit pleura dan parenkim paru.
Penyakit ekstrapulmonar
o   Gangguan neurologik dan neuromuskular retensi PCO2 > 70 mmHg, narkotik dan barbituratm trauma otak, kelainan saraf dan transmisi.
o   Gangguan dinding toraks
·         Kifoskoliosis
·         Pektus ekskavatum
·         torakoplasty
Penyakit pleura dan parenkim paru
  1. Efusi pleura : penimbunan cairan dalam rongga pleura
·         Transudat peningkatan tekanan vena pulmonalis, hipoproteinemia, tumor menekan vena kava, BJ<1.015, kadar protein < 3%
·         Eksudat à dari peradangan, gangguan getah bening, peningkatan permeabilitas kapiler, BJ dan protein> transudat
·         Empiema à mengandung nanahà perluasan infeksi dari struktur yang berdekatan dan dapat merupakan komplikasi dari pneumonia, abses paru, atau perforasi karsinoma kedalam rongga pleura.
  1. Pneumotoraks
·         Traumatik à luka tembus dada 
·         Spontan à terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga dengan atau  tanpa penyakit paru yang mendasarinya.
  1. Atelektasis
·         Pengembangan paru tidak sempurna à alveolus tidak mengandung udara dan kolaps
·         Pori-pori khon àantara alveolusà jalan untuk ventilasi kolateral.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar