Selasa, 20 November 2012

respirasi2,MARYAM,S.KEP.,NS, GAGAL NAFAS


GAGAL NAFAS
Definisi
Kegagalan pernapasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnea (peningkatan konsentrasi karbon dioksida arteri), dan asidosis
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempetahankan oksigenasi.

PENYEBAB GAGAL NAFAS
Penyebab sentral
Trauma kepala : contusio cerebri
Radang otak : encephalitis
Gangguan vaskuler : perdarahan otak , infark otak
Obat-obatan : narkotika, anestesi

Penyebab perifer
·         Kelainan neuromuskuler: Tetanus, trauma cervical, muscle relaxan
·         Kelainan jalan nafas: obstruksi jalan nafas, asma bronchiale
·         Kelainan di paru: edema paru, atelektasis
·         Kelainan tulang iga/thoraks: fraktur costae, pneumo thorax, haematothoraks
·         Kelainan jantung : kegagalan jantung kiri
Klasifikasi gagal napas
·         Gagal nafas akut adalah gagal napas yang timbul pada klien yang parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan (onset) penyakit timbul.
·         Gagal napas kronis adalah gagal napas yang terjadi pada klien dengan penyakit paru kronik seperti bronkhitis kronik, emfisema, dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batu bara)
Tanda dan Gejala
·         Rendahnya kadar oksiegen dalam darah menyebabkan sianosis  warna kebiruan),dan tingginya kadar karbondioksida dan peningkatan keasaman darah menyebabkan kebingungan dan perasaan mengantuk. 
·         Tubuh sebenarnya mencoba untuk mengeluarkan karbondioksida dengan pernafasan cepat dan dalam,tapi jika paru-paru tidak berfungsi secara normal maka pola nafas seperti itu tidak dapat membantu.
·         Rendahnya kadar oksigen dengan segera bisa menyebabkan gangguan pada otak dan jantung Hal ini ditandai dengan penurunan kesadaran atau pingsan menyebabkan aritmia jantung yang bisa membawa pada kematian
Penanganan
Tujuan penatalaksanaan pasien dengan gagal nafas akut adalah :
·         Membuat oksigenasi arteri adekuat, dengan meningkatkan perfusi jaringan
·         Meniadakan penyebab dasar dari gagal nafas tersebut
Penanganan penyebab gagal nafas Antara lain:
·         Antibiotic untuk melawan infeksi,
·         Bronkodilator untuk membuka jalan nafas.
·         Obat-obatan yang lain dapat diberikan untuk menurunkan proses inflamasi dan mencegah pembekuan darah
Terapi Oksigen
·         COPD _ 1-3 L oksigen per nasal kanul atau
·         28% per ventury mask
·         Gangguan difusi (pneumonia) 40%-
                60% * periode singkat untuk menghindari
                oxygen toxicity menghambat sintesis
                surfaktan yang mengurangi pengembangan paru
·         Hipoventilasi CPAP (continous positive
                airway pressure meningkatkan volume paru/
                ventilasi/ vp-mismatch

Manajemen jalan nafas
Obstruksi jalan nafas _ pemasangan ETT
Trakeostomi _ dukungan ventilatory jangka panjang

Ventilasi mekanik
Diberikan jika kondisinya sudah sangat parah sehingga membutuhkan bantuan dalam usaha pernafasannya. Alat ini sangat berguna pada pasien yang tidak mampu bernafas secara adekuat.
Ventilasi mekanik digunakan jika ventilasi alveolar tidak adekuat
Indikasi
                1. apnea/ gagal ventilasi mekanik
                2. hypoksemia unresponsive * terapi O2
                3. peningkatan kerja pernafasan
Berikut ini adalah indikator pemasangan ventilator mekanik yang juga merupakan indikasi adanya kegagalannafas:

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·         Hb : dibawah 12 gr %
·         pH dibawah 7,35 atau di atas 7,45
·         pa O2 di bawah 80 atau di atas 100 mmHg
·         pCO2 di bawah 35 atau di atau 45 mmHg
·         Analisa gas darah :
Saturasi O2 kurang dari 90%
·         Ro” : terdapat gambaran akumulasi udara/cairan, dapat terlihat perpindahan letak mediastinum
Analisa gas darah arteri
·         Gagal nafas (hipoksemia)
o   pH < 7.35
o   PCO2 Normal atau menurun akibat tachypnoe
o   HCO3 menurun (asidosisi metabolik)
·         Gagal nafas (hipoventilasi)
o   pH < 7.35
o   PCO2 meningkat (>50mmHg)
Metode Sederhana indikasi gagal napas Yaitu:
Dengan Menggunakan indicator Frekuensi Pernafasan Dan Kavasitas Vital :
o   Frekuensi Pernafasan normalnya 16-20, jika sampai 25 kali/menit, status pasien harus dievaluasi dan memulai tindakan yang tepat, yaitu penghisapan, drainase postral, dan fisioterapi dada. Jika frekuensi pernafasan> 40 kali/ menit maka akan menimbulkan kelelahan otot pernafasan yang pada akhirnya mengantarkan pada gagal nafas, sehingga membutuhkan bantuan ventilator. 
o   Kavasitas Vital Dengan menggunakan spirometer, pasien diminta untuk mengambil nafas dalam dan mengeluarkannyamelalui spirometer sampai paru-paru benar-benar kosong. Jika hasilnya kurang dari 10-20 ml/kg maka hal tersebut merupakan tanda ke arah gagl nafas.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan pernapasan ventilator mekanik adalah :
o   Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
o   Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan sekresi tertahan, proses penyakit
o   Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan, pergeseran ventilator yang tidak tepat, obstruksi selang ETT
o   Cemas berhubungan dengan penyakti kritis, takut terhadap kematian
o   Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan pemasangan selang ETT
o   Resiko tinggi komplikasi infeksi saluran nafas berhubungan dengan pemasangan selang ETT
o   Resiko tinggi sedera berhubungan dengan penggunaan ventilasi mekanik, selang ETT, ansietas, stress
o   Nyeri berhubungan dengan penggunaan ventilasi mekanik, letak selang ETT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar