Selasa, 20 November 2012

SISTEM RESPIRASI I , NURHIDAYAH,S.KEP.,NS


SISTEM RESPIRASI I
Pernapasan atau respirasi adalah suatu peristiwa tubuh kekurangan oksigen (O2), kemudian oksigen yang berada diluar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ-organ pernapasan, dan pada keadaan tertentu bila kelebihan karbondioksida (CO2), maka tubuh berusaha untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh dengan cara menghembuskan napas (ekspirasi) sehingga terjadi keseimbangan antara oksigen dan karbondioksida dalam tubuh

Organ-organ sistem pernapasan

HIDUNG
                Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi  sebagai alat pernafasan dan indra penciuman. Bentuk dan struktur hidung
 menyerupai piramid atau kerucut dengan alasnya pada prosesus palatinus os maksilaris dan pars horizontal os palatum
Hidung sebagai pintu masuk ke JUP  memiliki 3 fungsi yaitu :
a.       menghangatkan udara
b.      melembabkan udara
c.       menyaring udara
Refleks batuk
refleks batuk adalah sangat essensial untuk kehidupan, oleh karena batuk adalah suatu jalan untuk membersihkan JUP dari benda-benda asing. Bronchi dan trachea sangat sensitif sehingga setiap benda asing yang menyebabkan iritasi akan menimbulkan refleks batuk
Refleks bersin
refleks ini menyerupai refleks batuk, kecuali ini berlaku  untuk rongga hidung dan impuls afferen berjalan pada nervus V ke medulla. Terjadilah seurutan reaksi dimana sejumlah besar udara akan dilewatkan dengan cepat melalui hidumg dan juga melalui mulut sehingga akan membersihkan rongga hidung dari benda-benda asing

Organ Pernapasan Atas
FARING
terdiri atas nasofaring, orofaring dan laringo paring

NASOFARING
bagian faring yang terdapat di dorsal kavum nasi dan berhubungan dengan kavum nasi melalui konka dinding lateral yang dibentuk oleh
a.            M. tensor palatini
b.            M. levator vili palatini membentukj         palatum mole
c.             M.konstruktor faringis superior


OROFARING
Mempunyai dua bhubungan sebagai berikut:
a.       ventral dengan kavum oris, yaitu batas istmus fausium terdiri atas palatum molle arkus glasopalatinus dekstra dan sinistra dorsum lingua, terdapat jaringan limpoid disebut tonsil palatina (mandel) disebut vossa tonsilaris ditempati tonsil untuk mencegah kuman masuk melalui mulut ke faring
b.      kaudal pada radiks lingua,memiliki lubang             merupakan batas antara laring dan faring

LARINGO FARING

bagian ini berhubungan dengan laring melalui mulut yaitu auditus laringeus. Dinding depan laringo faring memiliki plika laringisi epiglotika.

Skema  sistem pernapasan
LARING (PANGKAL TENGGOROK)

Merupakan jalinan tulang rawan yang dilengkapi dengan otot, membran jaringan ikat dan ligamentum.
Trakea (batang tenggorokan)

adalah tabung berbentuk pipa seperti huruf C yang dibentuk oleh tulang rawan disempurnakan oleh selaput. Trakea terletak diantara vertebra servikalis VI sampai ke tepi bawah kartilago krikoidea vetebra torakalis V, panjangnya sekitar 13 cm dan diameter 2,5 cm, selain itu juga dilapisi otot polos
BRONKUS (CABANG TENGGOROK)

Merupakan lanjutan dari trakea terletak pada ketinggian vetebra torakalis IV  dan V. bronkus mempunyai struktur yang sama dengan trakea dan terletak mengarah keparu-paru
PARU-PARU

adalah salah satu organ  sistem pernapasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura parietalis dan pleura viseralis, sangat lunak,elastis, sifatnya ringan dan berada dalam rongga torak
ALVEOLUS

Adalah tempat pertukaran gas adalah suatu kantung udara kecil, berdinding tipis, dan dapat  mengembang yang dikelilingi oleh kapiler paru.  Smakin pendek jarak yang ditempuh melewati tempat difusi terjadi, semakin tinggi kecepatan difusi
PERNAPASAN NORMAL
Pada keadaan istirahat, frekuensi pernapasan manusia normal berkisar antara 12-15 kali per menit . Satu kali bernapas sekitar 500 ml udara, atau 6-8 liter udara  permenit dimasukkan dan dikeluarkan dari paru. Udara ini akan bercampur dengan  gas yang terdapat dalam alveoli dan selanjutnya O2 masuk ke dalam darah kapiler paru, sedangkan CO2 masuk kedalam alveoli, dan selanjutnya O2 masuk kedalam darah kapiler paru sedangkan O2 masuk kedalam alveoli, melalui proses difusi sederhana dengan cara ini 250 ml CO2 akan dikeluarkan
FISIOLOGI PERNAPASAN
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi seluruh jaringan tubuh dan membuang karbon dioksida ke atmosfir. Untuk mencapai tujuan itu secara umumproses respirasi terdiri dari 4 proses.
a.             Ventilasi paru
b.            Difusi O2 dan CO2 antara alveoli               dan kapiler darah            
c.             Transpor O2 dan CO2 dalam darah dan   cairan tubuh ke                 dan dari sel
d.            Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain       pernapasan
Mekanika pernapasan

paru-paru dapat dikembang kempiskan melalui 2 cara ;
1.            diafragma bergerak turun naik   untuk memperbesar atau            memperkecil rogga dada              (diameter ver anterotikal)
2.            naik dan turunnya tulang rusuk                 untuk  memperbesar atau           memperkecil diameter
Otot pernapasan

otot inspirasi : diafragma, intercostal eksterna, sternokleido-mastoideus, skalenus

otot ekspirasi : intercostal interna, otot abdomen (rectus dan obliqus abdominis
Transpor O2 dan CO2
Transpor tasi oksigen dari udara kejaringan tubuh
- pergerakan gas karena adanya    perbedaan tekanan
- oksigen berdifusi dari alveoli kedalam darah kapiler paru. Darah paru di transport melalui sirkulasi ke jaringan perifer (PO2 sel lebih rendah daripada PO2 darah arteri yang memasuki kapiler
- PO2 yang jauh lebih tinggi di dalam kapiler menyebabkan O2 berdifusi ke luar dari kapiler melalui cairan interstisial ke sel
Difusi gas pada paru

difusi dalam hal ini adalah proses berpindahnya gas O2 dari alveoli ke kapiler paru, dan berpindahnya CO2 dari kapiler paru ke alveoli.
Kebutuhan Oksigen

PO2 = 100mmhg, setiap 100 cc darah arteri mengangkut 19 cc O2
po2 = 40 mmhg setiap 100 cc darah vena mengangkut 12 cc O2
Darah manusia dewasa 5000cc setiap kali beredar = mengangkut kejaringan sebanyak 350 cc
Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah

oksigen ditransport dari kapiler systemik ke sel tubuh
oksigen dalam darah mengandung :
1. hb (total oksigen dalam darah 98,5%)
2. yang terlarut dalam plasma darah 1,5%)
Karbondioksida akan ditransport dari sel tubuh ke paru-paru dengan komposisi :

a.            bicarbonat (HCO3) = 60%
                Berasal dari CO2 yang     direlese                untuk pembentukan      ATP dalam sel
                CO2 + H2O        H2CO3
                (carbonic anhidrase)
b.            Carbaminohemoglobin = 30% dibentuk                 ketika CO2 + Hb – CO2Hb
c.             terlarut dalam plasma 10%
                 
Transport Oksigen

setelah oksigen masuk dari alveoli ke dalam paru-paru maka oksigen diangkut dalam ikatan dengan hemoglobin ke kapiler jaringan dimana oksigen akan dilepaskan untuk digunakan oleh sel-sel. Adanyan hemoglobin dalam sel darah mengisinkan darah mengangkut oksigen lebih banyak dibandingkan bila oksigen hanya terlarut dalam cairan darah. Oksigen yang dibawah ke perifer akan mengoksidasi jaringan-jaringan tubuh.
Pernafasan Sel

O2 dalam jaringan digunakan untuk reaksi oksidasi zat makanan (glukosa) untuk membebaskan energi dalam bentuk energi kimia dan panas tubuh

C6H12O6 = 6O2             6CO2 + 6H2O + E
Saturasi  Hemoglobin

- kandungan Hb dalam darah yang telah berikatan dengan oksigen

- bergantung pada tekanan parcial oksigen dalam darah
Active Tissue

- PCO2 meningkat
- CO2 + H20 = H2CO3 =H+ + HCO3 =Asam
- ph menurun, temperatur meningkat
- PO2 menurun, peningkatan produk sel darah merah = 2,3 diphosphogyserate
- mempermudah hb melepaskan O2 kejaringan yang dibutuhkan
Control of respiration
Dalam keadaan aktif respiration rate dapat berubah demikian pula pada saat istirahat

respirasi melibatkan otot volunter, pernapasan tidak dapat dikontrol pada saat tidur

a. bagaimana perubahan RR
b. Bagaimana pengaturan respirasi saat tidak sadar

Apneustic centre
Berada pada Pons, menstimulasi I neuron untuk proses inspirasi

Pneumotaxic centre
Juga terletak di Pons, menginhibisi apneustic centre dan proses inspirasi

Faktor yang mempengaruhi RR

Chemoreseptor
Lokasinya diaorta dan arteri karotis
(cemoreseptor ferifer )dan di medulla (cemoreceptor central.) Chemoreseptor ini terstimulasi oleh peningkatan level CO2 dan penurunan level O2,----Stimulasi rhytmic area---menghasilkan peningkatan RR
Pengaturan Kimia Pernapasan

Tujuan akhir dari pernapasan adalah mempertahankan konsentrasi O2, CO2 dan ion H dalam cairan tubuh

CO2 dan ion H mempunyai kelebihan : merangsang pusat pernapasan, meningkatkan sinyal inspirasi dan ekspirasi ke otot-otot pernapasan

O2 hampirt seluruhnya bekerja pada kemoreseptor ferifer yang terletak diaorta dan carotic body

Tidak ada komentar:

Posting Komentar