ASKEP SISTEM NEUROBEHAVIOUR I
PENGERTIAN
Stroke
adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh berhentinya suplay darah ke
bagian otak, biasanya merupakan akumulasi penyakit serebrovaskuler selama
beberapa tahun
EPIDEMIOLOGI
·
Kejadian
stroke meningkat dengan bertambahnya usia. Makin tinggi usia, makin banyak
kemungkinannya untuk terserang stroke.
·
angka
kejadian (insiden) stroke adalah 200 per 100.000 penduduk setiap tahun
·
dipilah
menurut usia maka angka ini menjadi sebagai berikut :
§ pada kelompok usia 35-44 tahun,
insidennya ialah 0,2 per seribu.
§ Pada kelompok usia 45-54 tahun, 0.7
per seribu.
§ Pada Kelompok usia 55-64 tahun, 1,8
per seribu.
§ Pada kelompok Usia 65-74 tahun 2,7
per seribu.
§ Pada kelompok Usia 75-84 tahun 10,4
per seribu
§ Pada kelompok usia 85 tahun keatas
13,9 per seribu.
§ Ditaksir bahwa dari 1000 orang yang
berusia 55-64 tahun, dalam setahun 1,8 orang atau kira-kira 2 orang mendapat
stroke
ETIOLOGI
·
Trombosit
stroke yang disebabkan oleh bekuan darah di dalam pembuluh darah otak.
·
Embolisme
serebral yang disebabkan oleh bekuan darah atau material lain ke otak dari
bagian tubuh lain.
·
Iskemia
penurunan aliran darah ke otak terutama karena kontriksi pada arteri yang
mensuplai darah ke otak tidak stabil.
·
Hematology,
serebral pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke jaringan ruang
sekitar otak.
FAKTOR
RESIKO STROKE
·
Hipertensi
Pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak, timbul perdarahan otak
dan aliran darah otak terganggu dan sel – sel otak akan mengalami kematian
·
Diabetes
Melitus
Menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar, akan
menyempitkan diameter pembuluh darahsehingga akan mengganggu kelancaran aliran
keotak, yang pada akhirnya akan menyebabkan infark sel – sel otak
·
Penyakit
Jantung
Akan meninmbulkan hambatan / sumbatan aliran darah ke otak karena
jantung melepas gumalan darah atau sel – sel / jaringan yang telah mati ke
dalam aliran darah
·
Gangguan
Aliran Darah Otak Sepintas
Hemiparesis, disartria kelumpuhan otot – otot mulut atau pipi, kebutaan
mendadak, hemiparestesi dan afasia
·
Hiperkolesterolemi
Menebalnya dinding pembuluh darah yang kemudian diikuti penurunan
elastisitas pembuluh darah
·
Infeksi
Tuberkolosis, malaria, lues (sifilis) leptospirosis, dan cacing
·
Obesitas
·
Merokok
·
Kelainan
Pembuluh Darah Otak
Pembuluh darah otak yang tidak normal di mana suatu saat akan pecah dan
menimbulkan perdarahan
ANATOMI
FISIOLOGI
Anatomi
fisiologi sistem persyarafan (otak)
Penjelasan:
1. Otak
Berat otak
manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh ± 100 triliun neuron-neuron terdiri
dari 4 bagian besar yaitu serebrum (otak besar), sereblum (otak kecil), brain
(batang otak), dan diense falon. (Satya negara, 1998)
2. Sirkulasi
darah otak
Otak
menerima 17% (darah jantung dan menggunakan 20% konsumsi O2 total manusia untuk
metabolisme aerobiknya). Otak diperdarai oleh dua arteri yaitu karotis intern
dan arteri vertebralis, dalam rongga kranium. Keempat ini saling berhubungan
(sistem anatomi sirkulasi).
TANDA DAN
GEJALA
Defesit
apang Penglihatan
·
Homonimus
Hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan). Tidak menyadari orang
atau obyek di tempat kehilangan, penglihatan, mengabaikan salah satu sisi
tubuh, kesulitan menilai jarak
·
Kehilangan
Penglihatan Perifer. Kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek
atau batas objek
·
Diplopia,
penglihatan ganda
Defisit
Motorik
·
Hemiparesis.
Kelemahan pada wajah, lengang dan kaki pada sisi yang sama. Paralisis wajah
karena lesi pada hemisfer yang berlawanan
·
Ataksia.
Berjalan tidak mantap, tegak. Tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri
yang luas
·
Disartria.
Kesulitan dalam membentuk kata
·
Disfagia.
Kesulitan dalam menelan
Defisit
Verbal
·
Afasia
Ekspresif. Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami, mungkin mampu bicara
dalam respons kata tunggal
·
Afasia
Reseptif. Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tidak masuk
akal
·
Afasia
Global. Kombinasi baik afasia ekpresif dan reseptif
Defisit
Kognitif
·
Penderita
stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang
perhatian, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi, alasan abstrak buruk dan
perubahan penilaian
Defisit
Emosional
·
Penderita
akan mengalami kehilangan kontrol diri,
labilitas emosional, penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stres,
depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah, serta perasaan isolasi
JENIS
STROKE
Dalam Nationan Stroke
Association-USA (NSA) menjelaskan bahwa stroke dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
a) Stroke iskemik (Ischemic Stroke)
b) Stroke karena perdarahan mendadak
atau stroke hemoragi
Lebih kurang 82% dari stroke
adalah iskemik, meskipun lebih jarang terjadi, srtoke karena perdarahan lebih
bahaya.
PATOFISIOLOGI
·
Otak
sangat bergantung pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen. Bila
terjadi anoksia seperti halnya yang
terjadi pada CVA, metabolisme di otak segera mengalami perubahan, kematian sel
dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 sampai 10 menit. Tiap kondisi yang
menyebabkan perubahan perfusi otak akan menimbulkan hipoksia atau anoksia.
Hipoksia menyebabkan iskemik otak. Iskemik otak dalam waktu lama menyebabkan
sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak yang disertai dengan edema
oleh karena yang dialiri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen, serta
peningkatan karbon dioksida dan asam laktat.
KOMPLIKASI
·
Paralisis
(kehilangan fungsi saraf)
·
Kesukaran
bercakap atau aphasia
·
Kesukaran
menelan
·
Gangguan
memori dan kesukaran memahami
·
Kesakitan
– kesakitan pada bahagian yang lumpuh dan dikesan oleh otak
·
Depressed
(penuruanan kekuatan atau aktivitas)
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
·
Keluhan
Utama
·
Lokasi
Keluhan Utama
·
Sifat
Keluhan Utama dan Lamanya Keluhan
·
Faktor
– Faktor Yang Memperberat Keluhan
Pemeriksaan
Spesifik
·
Pemeriksaan
Tingkat Kesadaran (GCS)
·
Tes
Kekuatan Otot
·
Tes
Kordinasi Gerakan
·
Tes
Fungsi Saraf Cranial
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Ex:
Perdarahan atau obstruksi arteri adanya titik oklusi atau ruptur.






MASALAH
KEPERAWATAN
- Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intracerebral.
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia.
- Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan.
- Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak.
- Gangguan eliminasi alvi(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat.
- Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan.
- Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan hemiparese/hemiplegic.
- Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama.
- Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batuk dan menelan.
- Gangguan eliminasi uri (inkontinensia uri) yang berhubungan dengan lesi pada upper motor neuron.
2. EDUCATOR
- Health Education (He) Stroke
- Pencegahan Primer dan Sekunder Stroke
- Perawatan Mandiri Bagi Perubahan Pola Yang Bersifat Permanen
Pencegahan
a. Pencegahan
primer
- Kampanye nasional terintegrasi.
- Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke ;
Ø Menghindari rokok, stress mental,
alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin,
kokain dan sejenisnya.
Ø Mengurangi kolesterol dan lemak
dalam makanan.
Ø Mengendalikan hipertensi, DM,
penyakit jantung dan penyakit vascular lainnya.
Ø Menganjurkan konsumsi gizi seimbang
dan olahraga teratur.
b. Pencegahan
sekunder
- Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko.
- Melibatkan peran keluarga seoptimal mungkin.
- Obat-obatan yang digunakan.
- Tindakan invasive.
3. CASE
MANAGEMENT
·
Perbaikan
perfusi otak secara bertahap
·
Perbaikan
mobilitas
·
Menghindari
nyeri
·
Pencapaian
perawatan diri
·
Perbaikan
proses pikir
·
Pencapaian
beberapa bentuk komunikasi
·
Pemeliharaan
integritas kulit
·
Perbaikan
fungsi keluarga
·
Tidak
adanya komplikasi
4.
RESEARCHER
Mampu
mencari dan menggunakan minimal 2 jurnal penelitian mutakhir untuk pengelolaan
pasien dengan masalah stroke
Mampu
mengidentifikasi minimal 2 masalah utama yang memerlukan tindak lanjut
penelitian berkaitan dengan keperawatan klien dengan stroke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar