RESPIRATORY CASE MANAGEMENT
At a glance of
respiratory system
¡ Organ-organ/alat-alat
pernapasan
¡ Otot-otot
pernapasan
¡ Mekanisme
pernapasan
Gangguan pada sistem
respirasi
Gangguan pada sistem respirasi
baik pada sistem respirasi bagian atas maupun sistem respirasi bawah, terdiri
atas gangguan akut dan gangguan kronik.
Gangguan Jalan Napas
Bagian Atas Akut
- Sinusitis Akut
Sinusitis
adalah peradangan, pembengkakan dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya
sinus berisi udara,tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan,kuman dapat
berkembang dan menyebabkan infeksi.
Sinusitis
akut sering terjadi sebagai akibat infeksi traktus respiratorius atas,terutama
infeksi virus atau eksaserbasi rinitis alergika.
Sinusitis Akut
Penyebab
sinusitis yang paling banyak (> 60% kasus sinusitis ) adalah bakteri Streptococcus
pneumoniaea, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus.
¡ Tanda dan gejala :
1. Nyeri
diatas area sinus
2. Sekresi
nasal yang purulen.
¡ Penatalaksanaan Medis :
Tujuan pengobatan sinusitis akut
adalah untuk mengontrol infeksi, memulihkan kondisi mukosa nasal, dan
menghilangkan nyeri.
Sinusitis akut jika dibiarkan
tanpa pengobatan dapat mengarah pada keparahan dan komplikasi yang mengancam
jiwa seperti meningitis, abses otak, dan osteomielitis. Demam, sakit
kepala hebat dan kaku kuduk merupakan tanda potensial komplikasi.
¡ Pencegahan Infeksi Sinus
1. Hindari
alergen jika diduga menderita alergi
2. Pertahankan
kesehatan umum sehingga daya tahan tubuh alamiah tidak me↓
3. Hindari
orang yang menderita infeksi saluran napas atas
4. Cari pertolongan medis jika gejala pernapasan
atas menetap lebih dari 7 – 10 hari
5. Ingatkan pemberi perawatan primer jika nyeri
pada area sinus menetap atau jika terdapat rabas nasal dan terdapat
perubahan warna dan berbau busuk.
2.
Rinitis
Rinitis
adalah suatu inflamasi membran mukosa hidung. Rinitis dikelompokkan
menjadi rinitis alergik dan non alergik.
Rinitis
non alergik paling sering disebabkan oleh infeksi saluran napas atas juga
terjadi sebagai akibat masuknya benda asing ke dalam hidung, deformitas
struktural, neoplasma dan massa.
¡ Tanda
dan Gejala rinitis:
1. Kongesti
nasal
2. Rabas
nasal (purulen dengan rinitis bakterial)
3. Gatal
pada nasal
4. Bersin-bersin
5. Sakit
kepala (terutama jika terdapat juga sinusitis).
Penatalaksanaan
rinitis tergantung pada penyebabnya.
Pasien dengan rinitis alergik
diinstruksikan untuk menghindari alergen atau iritan, seperti debu, asap, bau,
tepung, sprei atau asap tembakau.
3.
Faringitis
Akut
Faringitis
akut adalah inflamasi febris tenggorok yang disebabkan oleh organisme virus.
Streptococcus grup A adalah organisme bakteri paling umum yang berkenaan
dengan faringitis akut, yang kemudian disebut sebagai “strep throat”.
¡ Tanda dan gejala faringitis akut termasuk :
1. Membran
mukosa sangat merah
2. Tonsil
berwarna kemerahan
3. Folikel
limfoid membengkak dan dipenuhi dengan eksudat
4. Perbesaran
serta nyeri tekan nodus limfe servikal
5. Demam
6. Malaise
7. Sakit
tenggorok
8. Sesak
9. Batuk
10. Rinitis
¡ Penatalaksanaan
faringitis akut:
jika di duga atau ditunjukkan
adanya penyebab bakterial, pengobatan dapat mencakup pemberian agens
antimikrobial.
4.
Laringitis
Adalah
inflamasi laring yang sering terjadi sebagai akibat terlalu banyak menggunakan
suara, pemajanan terhadap debu, bahan kimiawi, asap dan polutan lainnya atau
sebagai bagian dari infeksi saluran napas atas. Kemungkinan juga disebabkan
oleh infeksi yang terisolasi yang hanya mengenai pita suara.
¡ Tanda
dan gejala :
Suara
serak atau tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali (afonia) dan batuk
berat.
¡ Penatalaksanaan
:
penatalaksanaan laringitis akut
termasuk mengistirahatkan suara, menghindari merokok, istirahat ditempat tidur,
dan menghirup uap dingin atau aerosol.
Gangguan Jalan Napas
Bagian Bawah Akut
- Trakeobronkitis Akut
.. Adalah
inflamasi akut membran mukosa trakea dan percabangan bronkial.
¡ Tanda
dan gejala :
pada awalnya, pasien mengalami
batuk kering, mengiritasi dan mengeluarkan sejumlah kecil sputum mukoid. Pasien
mengeluh sakit pada sternal akibat batuk dan mengalami demam, sakit
kepala,dan malaise. Sejalan dengan perkembangan infeksi, pernapasan dapat menjadi
bising dan terdapat lebih banyak sputum purulen.
¡ Penatalaksanaan medis :
pengobatannya
sangat simptomatik. Pasien dianjurkan untuk tirah baring.
¡ Intervensi keperawatan trakeobronkial akut :
fungsi keperawatan primer adalah
untuk me↑ higiene bronkial seperti sering batuk untuk membuang sekresi.
2.
Bronkhitis
adalah
suatu peradangan bronkhioli, bronkus dan trakea oleh berbagai sebab. Bronkitis
biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus,
RSV, virus influenza, virus para influenza, dan coxsakie virus.
Penyebab
bronkitis lainnya bisa juga oleh bakteri seperti Staphylococcus,
Streptococcus, Pneumococcus, Haemophylus influenzae. Selain itu,
bronkitis dapat juga disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan
jamur.
3.
Pneumonia
adalah
proses inflamatori parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agens infeksius.
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan agen penyebabnya dan
dikategorika sebagai Pneumonia Bakterialis dan Pneumonia Atipikal.
Pneumonia Bakterialis adalah
pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, sedangkan Pneumonia Atipikal berkaitan dengan mikoplasma,
fungus, klamida dan virus.
¡ Tanda dan gejala:
Pneumonia Bakterial : menggigil, demam yang timbul dengan cepat
(39,5˚C-40,5˚C),nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, takipnea sangat jelas
(25-45x/i), pernapasan mendengkur, pernapasan cuping hidung, penggunaan otot-otot
aksesori pernapasan.
Pneumonia Atipikal : sakit
kepala, demam tingkat rendah, nyeri pleuritis, mialgia, ruam, dan faringitis.
¡ Penatalaksanaan :
Pengobatan
pneumonia termasuk pemberian antibiotik yang sesuai.
Gangguan Saluran
Napas Kronik
- Sinusitis Kronik
¡ Tanda
dan gejala :
Biasanya disebabkan oleh
obstruksi hidung kronik akibat rabas dan edema membran mukosa hidung.
- Batuk
- Sakit kepala kronik pada daerah periorbital
- Nyeri wajah
- Keletihan umum sebagaimana hidung tersumbat.
¡ Penatalaksanaan :
.. Sama seperti pada
penatalaksanaan sinusitis akut. Pembedahan diindikasikan pada sinusitis kronik
untuk memperbaiki deformitas struktural yang menyumbat ostia (ostium) sinus.
2.
Faringitis
Kronik
Faringitis kronik umum terjadi pada individu
dewasa yang bekerja atau tinggal dalam lingkungan berdebu, menggunakan suara
berlebihan, menderita akibat batuk kronik, dan penggunaan habitual alkohol dan
tembakau.
Dikenali
3 jenis faringitis :
1.
Hipertrofik : ditandai oleh penebalan umum dan
kongesti membran mukosa faring
2.
Atrofik : tahap lanjut dari jenis pertama
(membran tipis,keputihan,licin dan berkerut)
3.
Granular kronik : beberapa pembengkakan folikel
limfe pada dinding faring.
¡ Tanda
dan gejala :
1. Mengeluh
sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yang terus menerus
2. Lendir
3. Kesulitan
menelan
¡ Penatalaksanaan
:
didasarkan pada penghilangan gejala, menghindarai pajanan terhadap
iritan, dan memperbaiki setiap gangguan saluran napas atas,paru atau jantung
yang mungkin mengakibatkan batuk kronik.
3. Laringitis kronik
¡ Tanda dan gejala laringitis kronik adalah
suara serak yang persisten.
¡ Penatalaksanaan
: mengistirahatkan suara, menghilangkan setiap infeksi traktus respiratorius
primer yang mungkin ada, dan membatasi merokok.
4. TB Paru
¡ Adalah
suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal pada manusia,
¡ Adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru.
¡ Penularan
:
Tuberkulosis ditularkan dari
orang ke orang oleh transmisi melalui udara, individu terinfeksi yaitu melalui
bicara, batuk,bersin, tertawa atau bernyanyi.
¡ Penyebab
:
Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal
0,2-0,6/um dengan sifat kuman adalah aerob.
¡ Tanda
dan gejala 5:
1.Demam
2. Batuk/batuk darah
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
¡ Evaluasi
Diagnostik :
1. Pemeriksaan
radiologis → tuberculosis is the greatest imitator.
2. Pemeriksaan
lab :
a.
Darah
b.
Sputum
c.
Tes kulit tuberkulin (tes Mantoux)
5. PPOK/PPOM
¡ Adalah
klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis kronik, bronkiektasis, emfisema dan asma.
¡ Merupakan
kondisi ireversibel yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan pe↓ aliran
masuk dan keluar udara paru-paru.
¡ PPOM
dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan interaksi genetik dengan
lingkungan. Merokok, polusi udara dan pemajanan ditempat kerja merupakan
faktor-faktor resiko penting yang menunjang pada terjadinya penyakit ini.
5.1. Bronkhitis
Kronik
¡ Bronkhitis
kronik diartikan sebagai adanya batuk
produktif yang berlangsung 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut.
¡ Merokok atau pemajanan terhadap polusi adalah
penyebab utama bronkhitis kronik.
¡ Tanda
dan gejala : batuk produktif adalah tanda dini bronkhitis kronik. Batuk mungkin
cepat diperburuk oleh cuaca yang dingin, lembab,dan iritan paru. Pasien
biasanya mempunyai riwayat merokok dan sering mengalami infeksi pernapasan.
¡ Evaluasi
diagnostik : riwayat kesehatan, pemeriksaan gas darah arteri, rontgen dada,
pemeriksaan fungsi paru,hemoglobin dan hematokrit.
¡ Penatalaksanaan : menjaga agar bronkiolus
terbuka dan berfungsi untuk memudahkan pembuangan sekresi bronkial, untuk
mencegah infeksi dan untuk mencegah kecacatan.
5.2. Bronkiektasis
¡ Adalah
dilatasi bronki dan bronkiolus kronik yang mungkin disebabkan oleh berbagai
kondisi, termasuk
infeksi paru dan obstruksi bronkus, aspirasi benda asing, muntahan atau
benda-benda dari sal.napas atas, tek.akibat tumor,pembuluh darah yang
berdilatasi, dan perbesaran nodus limfe.
¡ Tanda
dan gejala :
1. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen
dalam jumlah yang sangat banyak
2. Hemoptisis
3. Jari tabuh
4. Infeksi paru berulang.
¡ Diagnosis ditegakkan dengan dasar : bronkografi dan bronkoskopi serta CT Scan.
¡ Penatalaksanan :
objektif dari pengobatan adalah
untuk mencegah dan mengontrol infeksi serta untuk meningkatkan drainase
bronkial untuk membersihkan bagian paru yang sakit atau paru-paru dari sekresi
yang berlebihan.
1. Terapi antimikroba
2. Drainase postural
3. Aerosolized nebulizer
4. Intervensi bedah.
5.3. Emfisema Paru
¡ Suatu distensi abnormal ruang udara diluar
bronkiolus terminal dengan kerusakan dinding alveoli.
¡ Merokok merupakan penyebab utama emfisema.
¡ Tanda
dan gejala : dispnea adalah gejala
utama emfisema. Pasien biasanya mempunyai riw.batuk kronik yang lama dan
riw.merokok, mengi,takipnea dan gejala diperburuk oleh infeksi pernapasan.
¡ Evaluasi
diagnostik : pemeriksaan fisik, rontgen
dada, fungsi pulmonary, HDL.
¡ Penatalaksanaan
emfisema:
1. Bronkodilator
2. Terapi aerosol
3. Pengobatan infeksi
4. Kortikosteroid
5. Oksigenasi.
5.4. Asma
¡ Suatu
penyakit yang ditandai dengan tanggapan reaksi yang me↑ dari trakea dan bronkus
terhadap berbagai macam rangsangan, dengan manifestasi berupa kesukaran
bernapas yang disebabkan oleh penyempitan menyeluruh dari sal. Pernapasan.
¡ Jenis-jenis asma :
1. Asma
alergik : disebabkan oleh alergen
2. Asma
idiopatik atau non alergik : faktor-faktor seperti common cold,infeksi traktus
respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan.
3. Asma
gabungan : karakteristik dari bentuk idiopatik dan alergik.
¡ Tanda dan gejala : batuk,dispnea dan
mengi. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang dibanding inspirasi, yang
mendorong pasien untuk duduk tegak dan menggunakan otok-otot aksesori
pernapasan.
¡ Penatalaksanaan :
1. Pengobatan
non farmakologi : penyuluhan,menghindari faktor pencetus,dan fisioterapi.
2. Pengobatan
farmakologi : agonis beta, metilxantin,kortikosteroid,dan antikolinergik.
3.
Kegawatdaruratan
Sistem Respirasi
¡ Status
asmatikus
¡ Trauma
thoraks
¡ Pneumothoraks
¡ Corpus
alineum dan aspirasi termal
¡ Keracunan
gas/intoksikasi sal.napas
¡ Henti
napas
Non Kegawatdaruratan
Sistem Respirasi
- Epistaksis
.. Disebabkan oleh rupturnya
pembuluh kecil yang mengalami distensi dalam membran mukosa pada area hidung.
Terdapat
berbagai penyebab yang berkaitan dengan epistaksis, termasuk trauma,infeksi,
obat-obatan,penyakit kardiovaskular,humiditas rendah, benda asing dalam
hidung,dan deviasi septum nasal.
¡ Penatalaksanaan :
Memantau TV
dan membantu mengontrol perdarahan. Penyuluhan saat pulang mencakup menelaah
cara-cara untuk mencegah epitaksis.
2. Obstruksi Nasal
¡ Perjalanan
udara melalui nostril seringkali tersumbat oleh deviasi septum nasi, hipertrofi
tulang turbinat,atau tek.polip.
¡ Pengobatan
obstruksi hidung membutuhkan pengangkatan obstruksi diikuti dengan tindakan
untuk mengatasi apakah terdapat infeksi kronis.
3. Fraktur Hidung
¡ Hidung
mengalami fraktur lebih sering dibanding dengan tulang lain di dalam tubuh.
¡ Fraktur
hidung biasanya terjadi akibat trauma langsung.
¡ Tanda
dan gejala : perdarahan dari hidung, pembengkakan jar.lunak yang berdekatan
dengan hidung, dan deformitas.
¡ Penatalaksanaan
: fraktur hidung dapat direduksi secara bedah 7-10 hari setelah cedera.
4. Kanker Laring
¡ Beberapa
karsinogen yang telah terbukti berkaitan dengan terjadinya kanker
laring,termasuk : tembakau, alkohol serta efek kombinasinya, pemajanan terhadap
asbestos,gas mustard,kayu,kulit dan logam. Faktor penunjang lainnya : berteriak
keras,laringitis kronik,defisiensi nutrisi,dan predisposisi keluarga.
¡ Tanda
dan gejala : suara serak,nyeri dan rasa terbakar pada tenggorok,disfagia,dispnea
dan napas bau.
¡ Penatalaksanaan
: terapi radiasi dan pembedahan.
5. Kanker Paru
¡ Faktor
resiko :
1. `Asap
tembakau (merokok)
2. Perokok
kedua (perokok pasif)
3. Polusi
udara
4. Pemajanan
okupasi
5. Radon
6. Vit.
A
7. Faktor-faktor
lain : predisposisi genetik dan penyakit pernapasan lain
¡ Tanda
dan gejala :
Gejala kanker
paru yang paling sering adalah batuk. Batuk mulai sebagai batuk kering
(hacking) tanpa membentuk sputum sampai dimana dibentuk sputum yang kental dan
purulen.
¡ Penatalaksanaan
:
1. Pembedahan
2. Terapi radiasi
3. Kemoterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar