Selasa, 20 November 2012

respirasi1, WINDY AGNESIA, RESPIRATORY CASE MANAGEMENT


RESPIRATORY CASE MANAGEMENT

At a glance of respiratory system
¡  Organ-organ/alat-alat pernapasan
¡  Otot-otot pernapasan
¡  Mekanisme pernapasan
Gangguan pada sistem respirasi
                Gangguan pada sistem respirasi baik pada sistem respirasi bagian atas maupun sistem respirasi bawah, terdiri atas gangguan akut dan gangguan  kronik.
Gangguan Jalan Napas Bagian Atas Akut
  1. Sinusitis Akut
                Sinusitis adalah peradangan, pembengkakan dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara,tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan,kuman dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.
                Sinusitis akut sering terjadi sebagai akibat infeksi traktus respiratorius atas,terutama infeksi virus atau eksaserbasi rinitis alergika.
Sinusitis Akut
                Penyebab sinusitis yang paling banyak (> 60% kasus sinusitis ) adalah bakteri Streptococcus pneumoniaea, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus.
¡  Tanda dan gejala :
1.       Nyeri diatas area sinus
2.       Sekresi nasal yang purulen.
¡  Penatalaksanaan Medis :
Tujuan pengobatan sinusitis akut adalah untuk mengontrol infeksi, memulihkan kondisi mukosa nasal, dan menghilangkan nyeri.
Sinusitis akut jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat mengarah pada keparahan dan komplikasi yang mengancam jiwa seperti meningitis, abses otak, dan osteomielitis. Demam, sakit kepala hebat dan kaku kuduk merupakan tanda potensial komplikasi.
¡  Pencegahan Infeksi Sinus
1.       Hindari alergen jika diduga menderita alergi
2.       Pertahankan kesehatan umum sehingga daya tahan tubuh alamiah tidak me↓
3.       Hindari orang yang menderita infeksi saluran napas atas
4.       Cari pertolongan medis jika gejala pernapasan atas menetap lebih dari 7 – 10 hari
5.       Ingatkan pemberi perawatan primer jika nyeri pada area sinus menetap atau jika terdapat rabas nasal dan terdapat perubahan warna dan berbau busuk.
2.       Rinitis
                Rinitis adalah suatu inflamasi membran mukosa hidung. Rinitis dikelompokkan menjadi rinitis alergik dan non alergik.
                Rinitis non alergik paling sering disebabkan oleh infeksi saluran napas atas juga terjadi sebagai akibat masuknya benda asing ke dalam hidung, deformitas struktural, neoplasma dan massa.
¡  Tanda dan Gejala rinitis:
1.       Kongesti nasal
2.       Rabas nasal (purulen dengan rinitis bakterial)
3.       Gatal pada nasal
4.       Bersin-bersin
5.       Sakit kepala (terutama jika terdapat juga sinusitis).
                Penatalaksanaan rinitis tergantung pada penyebabnya.
Pasien dengan rinitis alergik diinstruksikan untuk menghindari alergen atau iritan, seperti debu, asap, bau, tepung, sprei atau asap tembakau.
3.       Faringitis Akut
                Faringitis akut adalah inflamasi febris tenggorok yang disebabkan oleh organisme virus. Streptococcus grup A adalah organisme bakteri paling umum yang berkenaan dengan faringitis akut, yang kemudian disebut sebagai “strep throat”.
¡  Tanda dan gejala faringitis akut termasuk :
1.       Membran mukosa sangat merah
2.       Tonsil berwarna kemerahan
3.       Folikel limfoid membengkak dan dipenuhi dengan eksudat
4.       Perbesaran serta nyeri tekan nodus limfe servikal
5.       Demam
6.       Malaise
7.       Sakit tenggorok
8.       Sesak
9.       Batuk
10.   Rinitis
¡  Penatalaksanaan faringitis akut:
jika di duga atau ditunjukkan adanya penyebab bakterial, pengobatan dapat mencakup pemberian agens antimikrobial.
4.       Laringitis
                Adalah inflamasi laring yang sering terjadi sebagai akibat terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan terhadap debu, bahan kimiawi, asap dan polutan lainnya atau sebagai bagian dari infeksi saluran napas atas. Kemungkinan juga disebabkan oleh infeksi yang terisolasi yang hanya mengenai pita suara.
¡  Tanda dan gejala :
                Suara serak atau tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali (afonia) dan batuk berat.
¡  Penatalaksanaan :
penatalaksanaan laringitis akut termasuk mengistirahatkan suara, menghindari merokok, istirahat ditempat tidur, dan menghirup uap dingin atau aerosol.

Gangguan Jalan Napas Bagian Bawah Akut
  1. Trakeobronkitis Akut
                .. Adalah inflamasi akut membran mukosa trakea dan percabangan bronkial.
¡  Tanda dan gejala :
pada awalnya, pasien mengalami batuk kering, mengiritasi dan mengeluarkan sejumlah kecil sputum mukoid. Pasien mengeluh sakit pada sternal akibat batuk dan mengalami demam, sakit kepala,dan malaise. Sejalan dengan perkembangan infeksi, pernapasan dapat menjadi bising dan terdapat lebih banyak sputum purulen.
¡  Penatalaksanaan medis :
                pengobatannya sangat simptomatik. Pasien dianjurkan untuk tirah baring.
¡  Intervensi keperawatan trakeobronkial akut :
fungsi keperawatan primer adalah untuk me↑ higiene bronkial seperti sering batuk untuk membuang sekresi.
2.       Bronkhitis
                adalah suatu peradangan bronkhioli, bronkus dan trakea oleh berbagai sebab. Bronkitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus, RSV, virus influenza, virus para influenza, dan coxsakie virus.
                Penyebab bronkitis lainnya bisa juga oleh bakteri seperti Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, Haemophylus influenzae. Selain itu, bronkitis dapat juga disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur.
3.       Pneumonia
                adalah proses inflamatori parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agens infeksius.
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan agen penyebabnya dan dikategorika sebagai Pneumonia Bakterialis dan Pneumonia Atipikal.
Pneumonia Bakterialis adalah pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus  pneumoniae, sedangkan Pneumonia Atipikal berkaitan dengan mikoplasma, fungus, klamida dan virus.
¡  Tanda dan gejala:
Pneumonia Bakterial : menggigil, demam yang timbul dengan cepat (39,5˚C-40,5˚C),nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, takipnea sangat jelas (25-45x/i), pernapasan mendengkur, pernapasan cuping hidung, penggunaan otot-otot aksesori pernapasan.
Pneumonia Atipikal : sakit kepala, demam tingkat rendah, nyeri pleuritis, mialgia, ruam, dan faringitis.
¡  Penatalaksanaan :
                Pengobatan pneumonia termasuk pemberian antibiotik yang sesuai.

Gangguan Saluran Napas Kronik
  1. Sinusitis Kronik
¡  Tanda dan gejala :
Biasanya disebabkan oleh obstruksi hidung kronik akibat rabas dan edema membran mukosa hidung.
  1. Batuk
  2. Sakit kepala kronik pada daerah periorbital
  3. Nyeri wajah
  4. Keletihan umum sebagaimana hidung tersumbat.
¡  Penatalaksanaan :
.. Sama seperti pada penatalaksanaan sinusitis akut. Pembedahan diindikasikan pada sinusitis kronik untuk memperbaiki deformitas struktural yang menyumbat ostia (ostium) sinus.
2.       Faringitis Kronik
                Faringitis kronik umum terjadi pada individu dewasa yang bekerja atau tinggal dalam lingkungan berdebu, menggunakan suara berlebihan, menderita akibat batuk kronik, dan penggunaan habitual alkohol dan tembakau.
                Dikenali 3 jenis faringitis :
1.       Hipertrofik : ditandai oleh penebalan umum dan kongesti membran mukosa faring
2.       Atrofik : tahap lanjut dari jenis pertama (membran tipis,keputihan,licin dan berkerut)
3.       Granular kronik : beberapa pembengkakan folikel limfe pada dinding faring.
¡  Tanda dan gejala :
1.       Mengeluh sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yang terus menerus
2.       Lendir
3.       Kesulitan menelan
¡  Penatalaksanaan :
didasarkan pada penghilangan gejala, menghindarai pajanan terhadap iritan, dan memperbaiki setiap gangguan saluran napas atas,paru atau jantung yang mungkin mengakibatkan batuk kronik.
3. Laringitis kronik
¡  Tanda dan gejala laringitis kronik adalah suara serak yang persisten.
¡  Penatalaksanaan : mengistirahatkan suara, menghilangkan setiap infeksi traktus respiratorius primer yang mungkin ada, dan membatasi merokok.
4. TB Paru
¡  Adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal pada manusia,
¡  Adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru.
¡  Penularan :
Tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara, individu terinfeksi yaitu melalui bicara, batuk,bersin, tertawa atau bernyanyi.
¡  Penyebab :
Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,2-0,6/um dengan sifat kuman adalah aerob.
¡  Tanda dan gejala 5:
1.Demam
2. Batuk/batuk darah
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
¡  Evaluasi Diagnostik :
1.       Pemeriksaan radiologis → tuberculosis is the greatest imitator.
2.       Pemeriksaan lab :
       a. Darah
       b. Sputum
       c. Tes kulit tuberkulin (tes Mantoux)
5. PPOK/PPOM
¡  Adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis kronik, bronkiektasis, emfisema dan asma.
¡  Merupakan kondisi ireversibel yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan pe↓ aliran masuk dan keluar udara paru-paru.
¡  PPOM dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan interaksi genetik dengan lingkungan. Merokok, polusi udara dan pemajanan ditempat kerja merupakan faktor-faktor resiko penting yang menunjang pada terjadinya penyakit ini.
5.1. Bronkhitis Kronik
¡  Bronkhitis kronik diartikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut.
¡  Merokok atau pemajanan terhadap polusi adalah penyebab utama bronkhitis kronik.
¡  Tanda dan gejala : batuk produktif adalah tanda dini bronkhitis kronik. Batuk mungkin cepat diperburuk oleh cuaca yang dingin, lembab,dan iritan paru. Pasien biasanya mempunyai riwayat merokok dan sering mengalami infeksi pernapasan.
¡  Evaluasi diagnostik : riwayat kesehatan, pemeriksaan gas darah arteri, rontgen dada, pemeriksaan fungsi paru,hemoglobin dan hematokrit.
¡  Penatalaksanaan : menjaga agar bronkiolus terbuka dan berfungsi untuk memudahkan pembuangan sekresi bronkial, untuk mencegah infeksi dan untuk mencegah kecacatan.
5.2. Bronkiektasis
¡  Adalah dilatasi bronki dan bronkiolus kronik yang mungkin disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi paru dan obstruksi bronkus, aspirasi benda asing, muntahan atau benda-benda dari sal.napas atas, tek.akibat tumor,pembuluh darah yang berdilatasi, dan perbesaran nodus limfe.
¡  Tanda dan gejala :
1.       Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak
2.       Hemoptisis
3.       Jari tabuh
4.       Infeksi paru berulang.
¡  Diagnosis ditegakkan dengan dasar : bronkografi dan bronkoskopi serta CT Scan.
¡  Penatalaksanan :
objektif dari pengobatan adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi serta untuk meningkatkan drainase bronkial untuk membersihkan bagian paru yang sakit atau paru-paru dari sekresi yang berlebihan.
1.       Terapi antimikroba
2.       Drainase postural
3.       Aerosolized nebulizer
4.       Intervensi bedah.
5.3. Emfisema Paru
¡  Suatu distensi abnormal ruang udara diluar bronkiolus terminal dengan kerusakan dinding alveoli.
¡  Merokok merupakan penyebab utama emfisema.
¡  Tanda dan gejala : dispnea adalah gejala utama emfisema. Pasien biasanya mempunyai riw.batuk kronik yang lama dan riw.merokok, mengi,takipnea dan gejala diperburuk oleh infeksi pernapasan.
¡  Evaluasi diagnostik : pemeriksaan fisik, rontgen dada, fungsi pulmonary, HDL.
¡  Penatalaksanaan emfisema:
1.       Bronkodilator
2.       Terapi aerosol
3.       Pengobatan infeksi
4.       Kortikosteroid
5.       Oksigenasi.
5.4. Asma
¡  Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggapan reaksi yang me↑ dari trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan, dengan manifestasi berupa kesukaran bernapas yang disebabkan oleh penyempitan menyeluruh dari sal. Pernapasan.
¡  Jenis-jenis asma :
1.       Asma alergik : disebabkan oleh alergen
2.       Asma idiopatik atau non alergik : faktor-faktor seperti common cold,infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan.
3.       Asma gabungan : karakteristik dari bentuk idiopatik dan alergik.
¡  Tanda dan gejala : batuk,dispnea dan mengi. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang dibanding inspirasi, yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan menggunakan otok-otot aksesori pernapasan.
¡  Penatalaksanaan :
1.       Pengobatan non farmakologi : penyuluhan,menghindari faktor pencetus,dan fisioterapi.
2.       Pengobatan farmakologi : agonis beta, metilxantin,kortikosteroid,dan antikolinergik.
3.        
Kegawatdaruratan Sistem Respirasi
¡  Status asmatikus
¡  Trauma thoraks
¡  Pneumothoraks
¡  Corpus alineum dan aspirasi termal
¡  Keracunan gas/intoksikasi sal.napas
¡  Henti napas
Non Kegawatdaruratan Sistem Respirasi
  1. Epistaksis
.. Disebabkan oleh rupturnya pembuluh kecil yang mengalami distensi dalam membran mukosa pada area hidung.
Terdapat berbagai penyebab yang berkaitan dengan epistaksis, termasuk trauma,infeksi, obat-obatan,penyakit kardiovaskular,humiditas rendah, benda asing dalam hidung,dan deviasi septum nasal.
¡  Penatalaksanaan :
Memantau TV dan membantu mengontrol perdarahan. Penyuluhan saat pulang mencakup menelaah cara-cara untuk mencegah epitaksis.
2. Obstruksi Nasal
¡  Perjalanan udara melalui nostril seringkali tersumbat oleh deviasi septum nasi, hipertrofi tulang turbinat,atau tek.polip.
¡  Pengobatan obstruksi hidung membutuhkan pengangkatan obstruksi diikuti dengan tindakan untuk mengatasi apakah terdapat infeksi kronis.
3. Fraktur Hidung
¡  Hidung mengalami fraktur lebih sering dibanding dengan tulang lain di dalam tubuh.
¡  Fraktur hidung biasanya terjadi akibat trauma langsung.
¡  Tanda dan gejala : perdarahan dari hidung, pembengkakan jar.lunak yang berdekatan dengan hidung, dan deformitas.
¡  Penatalaksanaan : fraktur hidung dapat direduksi secara bedah 7-10 hari setelah cedera.
4. Kanker Laring
¡  Beberapa karsinogen yang telah terbukti berkaitan dengan terjadinya kanker laring,termasuk : tembakau, alkohol serta efek kombinasinya, pemajanan terhadap asbestos,gas mustard,kayu,kulit dan logam. Faktor penunjang lainnya : berteriak keras,laringitis kronik,defisiensi nutrisi,dan predisposisi keluarga.
¡  Tanda dan gejala : suara serak,nyeri dan rasa terbakar pada tenggorok,disfagia,dispnea dan napas bau.
¡  Penatalaksanaan : terapi radiasi dan pembedahan.
5. Kanker Paru
¡  Faktor resiko :
1.       `Asap tembakau (merokok)
2.       Perokok kedua (perokok pasif)
3.       Polusi udara
4.       Pemajanan okupasi
5.       Radon
6.       Vit. A
7.       Faktor-faktor lain : predisposisi genetik dan penyakit pernapasan lain
¡  Tanda dan gejala :
Gejala kanker paru yang paling sering adalah batuk. Batuk mulai sebagai batuk kering (hacking) tanpa membentuk sputum sampai dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen.
¡  Penatalaksanaan :
1. Pembedahan
2. Terapi radiasi
3.  Kemoterapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar